Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 19:15:15【Sehat】300 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Konter bahan makanan sehat di pusat belanja.(Freepik)Jakarta (ANTARA) - Kondisi cuaca ek

Jakarta (ANTARA) - Kondisi cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi, banjir, kekeringan, dan sengatan panas bisa berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Penularan penyakit tular vektor seperti demam berdarah, chikungunya, dan leptospirosis serta penyakit yang dipicu oleh pencemaran air seperti diare, disentri, dan tifus berpeluang meningkat semasa kondisi cuaca ekstrem.
"Penting untuk menyiapkan asupan makanan dan suplemen yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar ngak mudah sakit," kata dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R kepada ANTARA pada Senin.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) itu menyampaikan pentingnya mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh.
"Makan makanan bergizi seimbang dengan banyak sayur, buah, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian," kata dr. Faisal, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Ia mengangakan bahwa konsumsi makanan yang kaya vitamin C juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin C terkandung dalam buah-buahan seperti jambu, jeruk, stroberi, tomat, mangga, dan nanas serta sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan bayam.
Asupan vitamin D juga penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, mencegah peradangan, serta meningkatkan kesehatan tulang dan gigi.
Makanan sumber vitamin D antara lain ikan salmon, ikan tuna, susu sapi, susu kedelai, jamur, dan buah jeruk.
Baca juga: Kebiasaan makan yang sebaiknya dihindari untuk mencegah diabetes
Selain mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan nutrisi seimbang, menurut dokter, penting pula untuk memastikan tubuh selalu terhidrasi dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh semasa kondisi cuaca ekstrem.
Kebutuhan cairan orang dewasa sekitar 30 sampai 35 mililiter per kilogram berat badan. Dengan demikian, orang dengan berat badan 60 kilogram punya kebutuhan cairan antara 1,8 liter sampai 2,1 liter.
Dokter Faisal juga menyampaikan pentingnya mengupayakan tubuh punya waktu istirahat antara tujuh sampai delapan jam sehari.
"Istirahat cukup minimal 7-8 jam per hari agar tubuh bisa pulih dan memperkuat sistem imun," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan bahwa wilayah Indonesia berpeluang menghadapi kondisi cuaca ekstrem mulai dari akhir Oktober 2025 hingga awal November 2025.
Pada masa peralihan musim kemarau menuju musim penghujan ini, hujan lebat dan angin kencang berpeluang terjadi di wilayah Indonesia.
Baca juga: Siasat membiasakan anak menerapkan pola makan sehat
Baca juga: Jadwal sarapan konsisten penting untuk penuaan yang sehat
Suka(96)
Sebelumnya: KKP ungkap upaya atasi Cs
Selanjutnya: Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG
Artikel Terkait
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- Kemenperin picu kemandirian industri lewat Pameran Industri Agro 2025
- ShopeePay selenggarakan promo 11.11 mulai 25 Oktober 2025
- 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi
- Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif
- Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop
- Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar
- Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari
- Menyantap makan malam sambil jelajahi wahana berhantu
Resep Populer
Rekomendasi

Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit

Tradisi unik negara

Tradisi unik negara

Kaya antioksidan, ini 8 manfaat black garlic bagi kesehatan tubuh

526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman

Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga

Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat

SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal